WahanaNews.co, Jakarta - Pakar lingkungan hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Suprihatin meminta pemerintah segera menginisiasi gerakan hemat air kepada masyarakat sebagai upaya jangka pendek mengatasi permasalahan krisis air bersih di berbagai daerah di Indonesia.
"Perlu adanya gerakan hemat air di berbagai aspek kehidupan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (07/10/23).
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
Menurut dia, gerakan itu menjadi solusi jangka pendek mengingat kondisi berbagai sumber air baku, seperti danau, air tanah, dan mata air, mulai berkurang kemampuan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Gerakan itu harus dilakukan hingga level terbawah di pemerintahan agar efektif dan semangatnya sampai lingkungan rumah tangga.
Sebagai solusi jangka panjang, kata dia, perlu dilakukan konservasi berbagai sumber air, seperti dengan penghijauan dan resapan air hujan, serta penanganan perubahan iklim global.
Baca Juga:
Bertemu Kepala BMKG, Wamen Diana Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Kelancaran Arus Nataru
"Pengembangan dan penerapan teknologi pengolahan dan daur ulang air juga menjadi aspek yang harus dilakukan," kata dia.
Ia mengatakan dampak krisis air bersih akan meluas jika musim kemarau berlangsung secara berkepanjangan.
Bukan hanya kekurangan air untuk keperluan memasak makanan, minum, keperluan sanitasi dan domestik lainnya, ucap dia, tetapi juga kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, serta pasokan air untuk pertanian yang dapat berakibat krisis pangan.