Semua aset yang dimiliki VEB dan PSB di wilayah yurisdiksi AS akan segera dibekukan dan individu serta entitas AS dilarang melakukan aktivitas bisnis dengan lembaga-lembaga ini kecuali diizinkan oleh Kantor Pengawasan Aset Asing AS (OFAC).
Hal ini dianggap akan mengganggu kemampuan VEB dan PSB untuk menjalankan fungsi dasar dalam sistem keuangan internasional sekaligus membatasi kemampuan Rusia untuk membiayai kontrak terkait pertahanan dan mengumpulkan dana baru untuk membiayai kampanyenya melawan Ukraina.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Kedua, pembekuan semua properti dan investasi individual-individual yang dianggap “dekat” dengan Kremlin (Presiden Putin) di wilayah yurisdiksi AS.
Ketiga, OFAC juga meningkatkan pembatasan transaksi utang negara Rusia, yang ditujukan agar memotong Rusia dari sumber pendapatan untuk mendanai program-program prioritas pemerintah atau Presiden Putin, termasuk invasi lebih lanjut ke Ukraina.
Pembatasan ini secara signifikan memotong Rusia untuk mengumpulkan dana.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Tiga sanksi tersebut dilakukan untuk menekan Rusia sekaligus menekan Putin melalui “orang-orang terdekatnya” agar menghentikan invasi yang dilakukan dan kembali ke meja perundingan.
Inggris memberikan sanksi ekonomi tahap awal yang ditargetkan pada lima bank Rusia dan tiga miliader Rusia menyusul keputusan Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina Timur.
Sanksi yang diberikan pada lima bank Rusia, yaitu Rossiya, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank, dan the Black Sea Bank.