Harapan akan terjadi pemulihan ekonomi tahun 2022 bisa jadi berantakan seiring dengan kenaikan harga barang-barang dan ancaman inflasi.
Ancaman inflasi di Eropa ditakutkan akan memberikan dampak buruk pada pembelian produk-produk impor.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Pasar potensial Eropa akan terganggu karena masyarakat Eropa akan berhitung dengan cermat apa saja kebutuhan dasar mereka untuk dapat berhemat di situasi tidak pasti ini.
Dampaknya adalah pada negara-negara yang terbiasa mengekspor produk-produknya ke pasar Eropa.
Instabilitas kawasan dan ketidakpastian ekonomi akan menyebabkan turunnya pasokan produk ekspor ke wilayah Eropa dan tentu saja perekonomian domestik negara-negara pengekspor.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Walaupun wilayah Eropa bukan tujuan utama produk ekspor Indonesia, akan tetapi turunnya nilai ekspor ke Eropa tentu akan memengaruhi perekonomian domestik termasuk para produsen lokal Indonesia.
Hal ini tentu akan mengganggu proses pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan berbagai negara lain.
Ketiga, instabilitas politik yang terjadi di Eropa memberikan ketidakpastian terhadap sektor keuangan dunia.