Berkali-kali Joe Biden menegaskan bahwa persoalan HAM dan demokrasi akan mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintahannya.
Hal ini berbeda dengan pemerintahan AS sebelumnya (di bawah kepemimpinan Trump) yang tidak terlalu memerhatikan persoalan HAM dan demokrasi.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Bahkan, laporan intelijen AS terkait persoalan ini tidak dipublikasikan pada masa pemerintahan Trump.
Penuh Beban
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Dalam hemat penulis, Arab Saudi sejak awal mengetahui bahwa kepemimpinan Biden akan sangat berbeda dengan Trump, khususnya terkait persoalan demokrasi dan HAM.
Bila boleh memilih, Arab Saudi justru akan lebih memilih Trump yang memimpin AS (kembali) daripada Biden mengingat Trump tidak terlalu perhatian dengan persoalan HAM dan demokrasi yang justru menjadi kelemahan terkuat Arab Saudi.
Itu sebabnya sampai detik-detik akhir pemilihan presiden AS mutakhir, Arab Saudi beserta negara-negara Arab Teluk lainnya memberikan semua dukungannya untuk kemenangan Trump.