Meskipun pada saat ini China belum betul-betul menggunakan radar tersebut, namum tetap jadi hal yang harus diwaspadai oleh pihak AS agar bisa mengantisipasi radar tersebut.
Sama seperti China, negara sekutunya yaitu Rusia juga memiliki senjata yang berbahaya bagi F-22 Raptor dan F-35 AS.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Sistem rudal tersebut bernama S-500 yang lebih canggih dari generasi sebelumnya.
Diketahui bahwa S-500 merupakan layanan yang bisa dibilang cukup baru.
Angkatan Darat Rusia dilaporkan akan mengganti sistem pertahanan udara S-400 dengan S-500 pada tahun 2024.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
S-400 telah beroperasi sejak April 2007. Memiliki jangkauan target hingga 400 kilometer, sedangkan S-500 yang jauh lebih canggih dapat menarget sasaran mencapai 600 kilometer.
Fakta bahwa S-500 mampu menarget rudal hipersonik, memberikan keunggulan lebih baik atas S-400, dikutip dari Wio News.
Wio News juga mengabarkan bahwa S-500 bahkan dapat menarget bomber B-2 hingga pesawat tempur siluman seperti F-22 Raptor dan F-35.
Dilansir dari Military Watch Magazine bahwa saat ini sistem rudal S-500 buatan Rusia tidak memiliki pesaing di dunia dalam hal kinerja.