Sistem rudal S-500 ini memiliki jangkauan tembak sekitar 600 km, tiga kali lipat dari saingan terdekatnya di Barat.
Sistem Rudal S-500 memiliki kemampuan unik untuk mencegat rudal hipersonik bermanuver dengan kecepatan melebihi Mach 10.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Namun demikian, sistem S-500 buatan Rusia itu tidak dirancang terutama untuk pertempuran melawan pesawat tempur atau pesawat taktis lainnya seperti F-22 Raptor atau F-35 Eagle II AS.
Sistem rudal S-500 justru difokuskan terutama untuk sesuatu hal yang lebih besar seperti menetralisir target bernilai tinggi seperti pembom strategis, rudal balistik strategis, satelit, dan bahkan sampai pesawat luar angkasa.
Bagaimanapun sistem rudal S-500 Rusia ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi penting untuk mengatasi pesawat siluman musuh.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
S-500 juga dioptimalkan dengan baik untuk menetralisir pesawat pendukung yang vital bagi operasi efektif pesawat tempur siluman musuh seperti pesawat peringatan dini udara (AEW) yang mengkoordinasikan unit-unit tempur NATO.
Satelit yang diandalkan untuk komunikasi, navigasi, pengawasan dan panduan senjata, bisa dinetralisir oleh S-500, dimana hal ini akan sangat menghambat operasi unit tempur siluman musuh.
S-500 mungkin tidak bisa ditugaskan untuk menargetkan pejuang siluman musuh secara langsung, namun kemampuannya memungkinkan untuk secara serius menghambat efektivitas unit tempur musuh. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.