WahanaNews.co | Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, menyampaikan perlunya penguatan kerja sama pemberantasan korupsi antar negara di Asia Tenggara.
Salah satunya terkait dengan pemulihan aset perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca Juga:
Drama Pertemuan Alexander dan Eko Darmanto: KPK Dikejar Kasus Dugaan Gratifikasi
Demikian disampaikan Firli saat jadi pembicara di forum internasional Regional Anti-Corruption Conference for Law Enforcement Professionals in Southeast Asia.
Menurut Firli, saat ini jenis, pola, dan perilaku korupsi sudah makin canggih karena seiring perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi.
Dia menekankan, makin tinggi pendapatan suatu negara akan banyak potensi perilaku korupsi dan pencucian yang.
Baca Juga:
Setahun Berlalu, Polda Metro Jaya Belum Juga Tahan Firli Bahuri
“Semakin tinggi pendapatan suatu negara, semakin banyak korupsi dan pencucian uang yang akan beradaptasi. Dengan kata lain, korupsi merupakan moving target yang berkembang mengikuti kemajuan zaman dan teknologi," kata Firli, dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).
Maka itu, Firli mengatakan, posisi Indonesia akan mendukung pemutakhiran Nota Kesepahaman Parties Against Corruption (PAC) yang terdiri dari sepuluh negara Anggota ASEAN.
Kata dia, harapannya kerja sama ASEAN-PAC ini bisa bermanfaat untuk memerangi korupsi dan pencucian uang.