“Kami berharap kerja sama ASEAN-PAC yang baru akan jadi forum yang efektif bagi upaya bersama kita untuk mencegah dan memerangi korupsi dan pencucian uang," jelas Firli.
Di forum lain, Firli juga hadir secara daring dalam pertemuan secara hybrid di Bangkok, Thailand, selama 3 hari, mulai 29 sampai 31 Agustus 2022.
Baca Juga:
Drama Pertemuan Alexander dan Eko Darmanto: KPK Dikejar Kasus Dugaan Gratifikasi
Eks Kapolda NTB itu, dalam paparannya, membagi tiga poin berdasarkan pengalaman pemberantasan korupsi di Indonesia.
Pertama, mengenai keberhasilan upaya pemulihan aset Indonesia sebagai hasil dari kerja sama dan koordinasi yang kuat antara KPK, FBI dan Departemen Kehakiman AS.
Menurut dia, berkat kerja sama tersebut, pada Januari 2022, KPK berhasil mengamankan dan mengembalikan sebesar USD 5,9 juta ke kas negara.
Baca Juga:
Setahun Berlalu, Polda Metro Jaya Belum Juga Tahan Firli Bahuri
Dia bilang, aset itu hasil tindak pidana korupsi yang dicuci di Amerika Serikat.
Bagi Firli, kerja sama dalam pertukaran data dan informasi intelijen, penyelidikan paralel serta membuka saluran komunikasi antar lembaga jadi kunci upaya tersebut.
"Pesan moralnya, hanya melalui kerja sama KPK bisa berhasil memulihkan aset milik rakyat Republik Indonesia," tutur Firli.