Saat ini, telah banyak dilakukan integrasi korporasi yang dapat memberikan efektivitas yang signifikan.
Sebagai contoh, dalam hal biaya teknologi dan manajemen sumber daya manusia, yang sebelumnya dilakukan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan, kini telah digabungkan menjadi satu entitas yang lebih efisien.
Baca Juga:
Todongkan Pistol demi Pertalite, 'Drama Koboy' SPBU Rest Area Cibubur Viral
Dari segi pengembangan sumber daya manusia juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya penggabungan lima BUMN bidang pertahanan, yang menghasilkan mobilitas karyawan yang lebih baik untuk mengeksplorasi berbagai bidang di berbagai perusahaan.
"Termasuk talent mobility, tadinya satu engineer yang stay di sana terus sekarang bisa muter-muter," sebut Bobby.
Menurutnya lewat penggabungan ini, masing-masing perusahaan akan saling mengisi satu sama lain dalam menggarap sebuah proyek.
Baca Juga:
Viral Pria Acungkan Pistol di Kemang, TNI Sebut Anggota Kodam Siliwangi
Pasalnya semua BUMN industri pertahanan memiliki spesifikasi masing-masing, misalnya LEN Industri memiliki keahlian sistem operasi, kemudian Pindad, PAL, dan Dirgantara memiliki keahlian membangun platform pertahanan. Terakhir, ada Dahana memiliki keahlian untuk urusan peledak.
"Banyak program atau proyek yang kita lakukan bersama, misalnya modernisasi kapal, tadinya dilakukan hanya PT PAL, sekarang berbarengan. PT PAL platform-nya, LEN sistemnya," kata Bobby mencontohkan.
Bobby mengatakan saat ini pihaknya menargetkan agar industri pertahanan Indonesia bisa masuk menjadi 50 besar dunia.