Meski ada 10 anggota dalam grup WA, Bripda IM mengaku hanya 6 personel yang terlibat dalam penguntitan terhadap Jampidsus pada Kamis (16/5/2024) malam.
Terkait pemberi perintah, Bripda IM menyebut misi penguntitan tersebut datang dari seorang perwira menengah di Densus 88 dengan inisial Kombes MTK.
Baca Juga:
Tepis Isu Jam Tangan Miliaran, Pejabat Kejagung Klaim Hanya Rp 4 Juta
Namun, Bripda IM mengaku tidak mengetahui motif di balik penguntitan itu. Ia dan anggota Densus 88 lainnya hanya diperintahkan untuk mengikuti dan mendokumentasikan kegiatan Jampidsus.
Penguntitan terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah, dan penangkapan satu anggota Densus 88 tersebut, sempat berujung panjang.
Pada Senin (20/5/2024) malam, puluhan personel kepolisian berseragam hitam-hitam, membawa laras panjang, mendatangi kompleks Kejakgung.
Baca Juga:
Kepercayaan Publik terhadap Kejagung Melonjak, Ungguli Lembaga Penegak Hukum Lain
Melalui Jalan Bulungan dan Jalan Panglima Polim di kawasan Blok-M Jakarta Selatan (Jaksel), para anggota polisi antiteror itu melakukan konvoi mengendarai motor trail, menyalakan sirene, menggeber-geber gas motor, sambil berteriak-teriak.
Bahkan mengerahkan kendaraan lapis baja mengelilingi kompleks Kejakgung lebih dari tiga sampai empat kali. Pasukan tersebut, sempat berhenti seperti pamer kekuatan di gerbang barat kompleks Kejakgung di Jalan Bulungan.
Kejadian serupa terjadi Kamis (23/5/2024) malam. Pada Selasa (21/5/2024) seluruh pengamanan dalam (Pamdal) Kejakgung mengenakan rompi antipeluru.