"Makanya
kita harus selalu menjaga alam dan jangan sampai merusak, tidak boleh menebang
kayu seenaknya, merusak pepohonan, tapi kita harus memelihara," kata Asih
kepada keluarganya, yang meriung di teras rumah.
Baca Juga:
Pengamat Sebut PDIP Kalah di Jateng Karena Faktor Jokowi dan Prabowo
Aktivitas
Merapi
Dalam
menjalankan tugasnya, Asih tetap berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), yang mendeteksi aktivitas
Gunung Merapi menggunakan beragam teknologi.
Menurut
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, peralatan BPPTKG untuk melakukan pemantauan
Gunung Merapi sangat lengkap seperti Seismometer untuk mendeteksi kegempaan
atau getaran, dan Global Positioning System (GPS) serta Electronic Distance
Measurement (EDM) untuk mengukur deformasi atau penggembungan pada badan Gunung
Merapi.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Menurut
Hanik, tim informasi BPPTKG terus memberikan informasi dan sosialiasi kepada
masyarakat serta telah berkoordinasi kepada instansi terkait, seperti ke Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
BPPTKG
merekomendasikan untuk mengosongkan kawasan yang berada di dalam radius lima
kilometer dari puncak Merapi masuk kawasan yang berbahaya.
Sementara
BPBD dan sejumlah warga sekitar terus melakukan pengamatan di sejumlah tempat.