Sama seperti kasus Halo BCA, semua akun penipu yang berkedok sebagai layanan pelanggan Bank BNI juga menggunakan nama "BNICustomerCare" dan username dengan angka random di belakangnya.
Menurut Ismail, akun-akun penipu ini paling sering atau sekitar 66 persen membalas twit pengguna yang komplain ke akun resmi Bank BNI .
Baca Juga:
Industri Fintech Bergolak di IFSE 2024, OJK Serukan Perlindungan Konsumen
"Artinya, memang ada program bot dari para penipu ini yang otomatis mengawasi, mereply, dan mengarahkan pengguna ke nomor chat WA penipu," tulis Ismail.
Satu pengguna bisa diserbu delapan penipu
Saking maraknya akun penipu di Twitter, Ismail mengungkapkan satu pengguna yang menguggah twit atau mention berisi komplain dapat diserbu oleh enam hingga delapan akun penipu sekaligus.
Baca Juga:
OJK dan FSS Korea Bahas Pengawasan Lintas Batas dan Kerja Sama Keuangan
Tak ayal beberapa pelanggan juga akhirnya menjadi korban dari akun-akun abal-abal ini. Melalui kicauan di Twitter, beberapa korban mengaku tertipu akun-akun bodong ini dengan jumlah yang beragam, mulai Rp 2 juta, Rp 4,5 juta, hingga Rp 16 juta.
Abis ketipu 4.5 jt gegara mention bni dan yg bls reply kita akun bodong ngaku bni, dan abis itu ngarahin untuk livechat wa dan disitulah ditipunyaaa