Kelompok ini juga menekankan perlunya mencapai gencatan senjata permanen yang mengarah pada penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan menegaskan kesiapannya untuk segera terlibat dalam proses pertukaran yang mengarah pada pembebasan tahanan di kedua belah pihak.
4. Israel
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan resolusi tersebut gagal menuntut gencatan senjata tanpa "mengkondisikan" pembebasan tawanan di Gaza, Ia juga mengatakan bahwa resolusi tersebut merusak upaya untuk menjamin pembebasan para sandera.
"Ini merugikan upaya-upaya ini karena memberikan harapan kepada teroris Hamas untuk mendapatkan gencatan senjata tanpa membebaskan para sandera. Semua anggota dewan... seharusnya memberikan suara menentang resolusi yang tidak tahu malu ini," katanya.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan delegasi Israel ke Washington, yang diminta AS untuk membahas kekhawatiran atas usulan invasi Israel ke Rafah, sebuah kota di Gaza selatan yang padat.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
"Abstain AS jelas merupakan kemunduran dari posisi AS yang konsisten, dan akan merugikan upaya perang Israel dan upaya untuk membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas," kata kantor perdana menteri.
5. Amerika Serikat
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa abstainnya Washington dari pemungutan suara tersebut tidak mewakili perubahan dalam kebijakannya. Tetapi karena teks final tidak menggunakan bahasa seperti kecaman terhadap Hamas, Negeri Paman Sam tidak dapat mendukungnya.