Terkait soal kepercayaan
pada hal yang mustahil, namun digaungkan seolah jadi kebenaran oleh tokoh elite
hingga pejabat publik, sosiolog
dari Universitas Indonesia (UI),
Ida Ruwaida,mengatakan, itu tak lepas dari sifatmanusia secara umum
yang mudah percaya.
"Apalagi jika
sumber informasinya adalah orang-orang yang dikenal, terkenal, atau tokoh
berpengaruh. Bahkan,
uniknya, di era digital ini, masyarakat pun mudah percaya dengan
informasi-informasi yang belum tentu akurat... Apalagijikainformasi
tersebut disebarkan oleh
orang-orangyangmenurutmerekapatut dipercaya," kata
Ida, saat dihubungi wartawan, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga:
Kapolri Copot Kapolda Sumsel
Ia pun mencontohkan
kasus-kasus lain yang sering muncul di publik, seperti penipuan arisan, penggandaan uang, dan
lain-lain.
Semua itu, sambungnya,
memiliki garis merah,
yakni berkaitan dengan ekonomi.
"Orientasi material
atau kesejahteraan secara ekonomi menjadi isu mendasar dalam masyarakat kita,
apalagi dalam situasikrisis/pandemi seperti ini," sambung Ida.
Baca Juga:
Kasus Akidi Tio: Didesak Copot Kapolda Sumsel, Ini Respons Polri
Untuk mengatasi hoaks di
masyarakat, kata dia, pejabat publik sangat berperan penting untuk
mengontrolnya lewat edukasi kepada warga.
Abai Cek dan Ricek