"Kapolri lebih baik
segera menarik Irjen Pol Eko
Indra Heri dari jabatan Kapolda Sumsel,
agar tidak terjadi konflik kepentingan terkait penyelidikan dan
penyidikan," kata dia.
"Sekaligus menjaga
agar tidak ada abuse of power,"
tambahnya.
Baca Juga:
Kapolri Copot Kapolda Sumsel
Sementara itu, HamidAwaluddin, meskipun menyesali tak ada
cek ricek dilakukan Kapolda Sumsel selaku penegak hukum atas janji sumbangan Rp 2 triliun
dari Akidi Tio, dia mencoba berpikir positif.
Menurutnya, pejabat
publik tersebut itu langsung
mempercayai perkataan Heriyanty, selaku putri dari almarhum Akidi Tio, mungkin terbawa euforia dana yang begitu
banyak untuk dapat membantu masyarakat Sumsel di tengah pandemi.
"Niat untuk
membebaskan rakyat dari keterhimpitan, saya melihat dari situ saja," kata
dia, yang kini juga tercatat sebagai salah satu ketua di
Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat
tersebut.
Baca Juga:
Kasus Akidi Tio: Didesak Copot Kapolda Sumsel, Ini Respons Polri
Hamid kini beranggapan
bahwa Heriyanty hanya memanfaatkan momentum pandemi dan kepercayaan pejabat
tersebut untuk menjustifikasi kekayaannya.
Hal itu tak lepas pula
kasus-kasus hukum yang belakangan terkuak, di mana diduga Heriyanty terlilit utang dan terlibat penipuan.
Hal itu pun merujuk pada
kasus di mana Heriyanty dilaporkan ke Polda Metro Jaya, yang lalu
dicabut kemudian oleh pelapornya.