"Dengan dia
mengumumkan begitu, dia ingin meyakinkan kepada orang yang ditipu, "jangan takut
loh, saya banyak uang ini". Dia mau meminjam tangan negara, menjustifikasi.
Itulah Pak Gubernur, itulah Pak Kapolda," kata
Hamid.
Indradin, selaku
sosiolog, juga mencoba melihat dari sisi seperti yang diduga
Hamid: mengenai kesulitan pemerintah tangani
pandemiCovid.
Baca Juga:
Kapolri Copot Kapolda Sumsel
"Menurut saya, kalau yang menerima percaya, itu masuk akal. Pemerintah saat ini sedang
membutuhkan bantuan berbagai pihak, karena keuangan negara terkuras dalam
penyelesaian masalah musibah Corona. Kemudian kejadian ini [keluarga Akidi]
tidak ada yang menyangka kalau palsu, karena jarang terjadi sebelumnya,"
ujar Indradin.
Polda Sumsel Buka Posko Pengaduan Korban Anak Akidi
Tio
Baca Juga:
Kasus Akidi Tio: Didesak Copot Kapolda Sumsel, Ini Respons Polri
Kisah sumbangan Akidi
Tio ini belum usai.
Kepolisian masih
melakukan penelusuran terkait keberadaan uang Rp 2
triliun tersebut.
Bukan hanya itu, Mabes
Polri pun telah mengirim tim internal,
yang terdiri tas Itwasum dan Divpropam,
untuk memeriksa Kapolda Sumsel dan jajaranya terkait dugaan hibah bodong
AkidiTio.