Wijayanto, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro memandang selama ini ada praktik dalam mengupayakan memanipulasi demokrasi dengan menggiring opini publik menggunakan cybertroops, buzzer dan lain sebagainya. Sepertinya manipulasi tersebut terbongkar dan terlihat dengan jelas kecurangan tersebut sedang terbongkar.
"Berdasakan hasil penelitian LP3ES, KITLV Leiden, Universitas Amsterdam dan Universitas Diponegoro menemukan temuan bahwa rezim melakukan berbagai kebijakan yang sebenarnya ditolak secara luas oleh kalangan kritis, aktivis masyarakat sipil dan lain sebagainya. Tapi selalu mendapatkan dukungan dari sebagian besar masyarakat" papar Wijayanto.
Baca Juga:
The Lead Institute Universitas Paramadina Gelar Diskusi Kepemimpinan Profetik dan Pilkada 2024
"Kedepan catatannya adalah kesetiaan kepada nilai demokrasi harus dipegang oleh elit dan harus membiasakan jangan memprotes karena sedang berkompetisi" imbuhnya.
Fachry Ali melihat ada degup baru dalam moral politik Indonesia dengan munculnya suara kritis dari berbagai kampus.
"Pada 20 Desember 2023, Universitas Paramadina dibawah pimpinan Pipip A. Rifai telah menyerukan mengenai intimidasi yang dilakukan terhadap suara-suara yang kritis saat ini. Kemudian saat 31 Januari 2024, UGM dipimpin oleh Prof. Kuntoro menyampaikan pesan moral untuk Indonesia." Ungkap Fachry.
Baca Juga:
Universitas Paramadina Dorong Literasi Investasi Reksa Dana di Kalangan Mahasiswa
Kekosongan suara kritik berdasarkan pandangan Fachry Ali berbasis moral dan kearifan perguruan tinggi sudah mulai muncul. Tak lama setelah UGM, muncullah suara dari UII yang sama-sama berasal dari Yogyakarta juga menyuarakan hingga bergema sampai ke UI.
"Kritik-kritik yang disampaikan oleh Universitas, telah mengambil alih kritik yang disampaikan secara individual yaitu Rocky Gerung dan Emha Ainun Nadjib beserta tokoh publik lainnya" kata Fachry.
Pipip A. Rifai Hasan, (dosen Universitas Paramadina) mempertegas mengenai perpanjangan masa jabatan yang langsung diterapkan, merupakan salah satu pelanggaran yang sangat jelas terlihat.