WahanaNews.co | Situs Pusat Malware Nasional milik BSSN mengalami peretasan. Pakar Telematika Abimanyu curiga peretasan tersebut dilakukan orang dalam BSSN sendiri.
"Kejadian tersebut (sesuai pemberitaan) baru sekedar pengakuan yang ditulis pada layar. Padahal bisa saja pelakunya bukan dari Brazil melainkan dari pihak manapun, termasuk dari orang dalam dan itu semua kelak harus dapat dibuktikan dan dengan melihat firewall, log dan lain-lain dan dikonfirmasikan oleh pihak BSSN sendiri," katanya lewat pesan tertulis, Selasa (26/10).
Baca Juga:
PDN Cikarang, Kominfo Targetkan Aktif Awal 2025 Akui Efek PDNS 2
Menurutnya, sampai sekarang situs tersebut belum sempat di recovery. Hal ini menunjukkan bahwa IT BSSN dan konsultannya adalah praktisi telematika yang sangat kurang mumpuni.
"Mengapa sebegitu kewalahan menghadapi peretasan sekelas di Deface? pengelola situs yang baik mempunyai backup aplikasi maupun database yang dilakukan secara terpola dan berkala," ujarnya.
"Dengan demikian saat mengalami gangguan sekedar seperti ini cukup tinggal melakukan restore dan recovery maka keadaan bisa menjadi normal kembali. Cara tersebut bisa mengatasi cybercrime berupa penyusupan dan Cracking," tambahnya.
Baca Juga:
Realisasi Anggaran PDN Kominfo Capai Rp 700 Miliar dari Dana APBN
Abimanyu menjelaskan, semua jalur koordinasi dan komunikasi kerap bisa menjadi celah untuk penyusupan dan peretasan. Hal itu harusnya perlu disadari para pengelola perangkat telematika.
Dia berujar, demi mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal tersebut baik oleh orang dalam sekalipun, apabila ada karyawan yang sudah keluar atau penggantian pengelola maka semua hal yang sifatnya pengendalian termasuk sandi harus diubah.
"Cara tersebut yang saya ajarkan kepada ada klien maupun siswa-siswa saya yang rata-rata para pengelola keamanan yang ada di Indonesia dan selalu efektif. Apa yang terjadi di BSSN mungkin saja dilakukan oleh orang dalam atau mantan orang dalam dan semua itu bisa terbukti dengan langkah 3T yang sering saya utarakan dalam berbagi ke masyarakat yakni telisik, teliti dan telusur," jelasnya.