Bahkan, walaupun ia tidak dinilai dan dimasukkan ke ujian.
Ini memberi arti bahwa dalam kurikulum ini terdapat nilai yang lebih menonjol daripada apa yang tersurat.
Baca Juga:
Agincourt Resources Permak SMKN 2 Batangtoru Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Kita paham bahwa selama ini proses belajar-mengajar yang dilakukan di sekolah kita mengacu pada kurikulum formal saja.
Namun, kita sadar bahwa kurikulum formal belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengalaman yang berhubungan dengan penanaman nilai atau karakter.
Oleh karena itu, diperlukan pengoptimalan kurikulum tersembunyi yang secara teoretis sangat rasional memengaruhi siswa, baik menyangkut lingkungan sekolah, suasana kelas, maupun pada kebijakan dan manajemen pengelolaan sekolah secara lebih luas.
Baca Juga:
Mengenal Kurikulum Pendidikan Indonesia dari Masa ke Masa
Kita meyakini bahwa kurikulum formal tersebut akan dapat lebih dilengkapi dengan kurikulum yang tersembunyi. Bahkan, keduanya akan dapat saling mengisi dan melengkapi. (Ratno Lukito, Dewan Pengawas Yayasan Sukma)-dhn