“Pupuk bersubsidi tersebut telah tersedia di gudang-gudang kami, dan siap untuk distribusikan ke seluruh jaringan kios-kios resmi sesuai dengan alokasi pemerintah daerah,” jelas Wijaya dalam siaran pers yang diterima Republika awal Agustus 2022.
Selama semester pertama 2022, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 4,1 juta ton dari lima pupuk bersubsidi.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Pupuk urea 2,02 juta ton, pupuk NPK 1,41 juta ton, pupuk SP-36 175 ribu ton, pupuk ZA 232 ribu ton, dan pupuk organik 250 ribu ton.
Sebelum diberlakukannya Permentan Nomor 10/2022, selain urea dan NPK, ada juga pupuk bersubsidi lainnya, yaitu SP-36, ZA, dan pupuk organik. Pupuk SP-36, ZA, dan pupuk organik, menurut Wijaya, masih dibolehkan beredar sebagai pupuk bersubsidi hingga September 2022.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan mengingatkan petani agar mewaspadai pupuk palsu.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
“Dari sisi fisik, jika kantongnya terlihat asli, bisa diperhatikan kemasan yang kita pakai, di dalamnya ada plastik pelindung,” ujar Ade menjawab Republika, Kamis (1/9/2022).
Pupuk Kujang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia yang melayani PSO pupuk NPK untuk wilayah sebagian Jawa Barat dan pupuk urea untuk wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah.
Ade juga meminta petani agar memperhatikan tulisan yang ada di kantong kemasan.