Agar tampak hidup, mereka lantas menggambar sepasang mata, hidung dan mulut pada bagian terbesar pelepah kelapa yang kelak dijadikan bagian kepala dengan menggunakan cat atau arang.
Selanjutnya, mereka membuatkannya sepasang tangan dan kaki penyangga entah dari potongan dahan, pipa bekas atau gagang sapu.
Baca Juga:
Jokowi dan Suara Parpol soal Amandemen UUD
Sebagai sentuhan terakhir, anak-anak itu tidak lupa memberi Tulang Bongkok pakaian lengkap, ikat kepala, helm, masker, hingga senjata mainan yang tergantung di dada.
Beberapa anak dengan imajinasi tinggi bahkan berusaha menghadirkan jagoan kartun idolanya lewat Tulang Bongkok, seperti tokoh Naruto.
Di akhir susah payah itu, dengan penuh semangat, anak-anak kampung saya kemudian memasang Tulang Bongkok buatan masing-masing di depan rumah mereka atau di tepi jalan kampung.
Baca Juga:
Meretas Heroisme Cut Nyak Dhien lewat Mahakarya Eros Djarot
Seorang peneliti sosial asal Australia, Mark McCrindle, menamakan anak-anak ini sebagai Generasi Alfa.
Anak-anak kelahiran tahun 2010 ke atas yang dikabarkan terikat dengan teknologi dan memiliki karakter yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya sehingga harus dididik secara khusus.
Bocah-bocah usia Sekolah Dasar yang sejak dua tahun terakhir mesti tersapih dari lingkungan sekolah mereka dan lingkungan pergaulan yang lebih luas, dan tentu saja masih sangat kekanak-kanakan, secara tidak terduga mampu menumbuhkan sikap positif tertentu lewat tempaan kondisi yang ada.