Bahkan, disebutnya ada 17 bangunan sekolah di Kabupaten Kupang yang belum selesai sejak 2021.
Nada bicara Anita makin meninggi ketika membahas kebijakan verifikasi program yang dinilai membingungkan. Ia menolak usulan Kemendikbud yang menyuruh DPR memverifikasi melalui dinas pendidikan.
Baca Juga:
Nadiem Akhirnya Buka Suara! Laptop Rp9,9 T Disebut Upaya Selamatkan Pendidikan Saat Pandemi
“Kita ini lembaga tinggi negara, wakil rakyat. Kita yang menentukan anggaran di Indonesia ini,” serunya kepada Nadiem dan para pejabat kementerian.
Kemarahan Anita bukan hanya soal teknis anggaran. Ia juga menyentil pernyataan Nadiem di forum PBB yang dengan bangga menyebut adanya 400 "tim bayangan" di Kemendikbudristek.
“400 tim bayangan itu apa kebanggaannya? Apa yang mereka lakukan sampai kita harus bangga?” tanya Anita, yang menilai tim tersebut justru menjadi beban APBN.
Baca Juga:
Usai Periksa 2 Stafsus, Kejagung Buka Peluang Periksa Nadiem di Kasus Chromebook
Tak hanya satu kali, Anita juga sempat menyemprot Nadiem dalam rapat lain pada 26 September 2022. Ia menyinggung kesejahteraan guru dan menyoroti mahasiswa miskin yang tak kunjung menerima KIP Kuliah.
“Kenyataannya masih banyak masyarakat miskin anaknya tidak bisa dapat PIP. Banyak mahasiswa miskin yang saat ini menangis tidak dapat KIP Kuliah,” ujar Anita.
Nadiem kemudian menjelaskan bahwa istilah "tim bayangan" atau shadow organization yang ia sampaikan di PBB merujuk pada tim teknologi seperti product manager, software engineer, dan data scientist.