Jumlah itu diikuti generasi baby boomers atau disebut juga silent gen yang berusia di atas 55 tahun sebanyak 49,1 persen.
Sebaliknya, sebanyak 57,6 persen responden yang berusia 17-23 tahun atau disebut generasi Z mengatakan tidak tertarik menjadi anggota TNI.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Hanya sekitar 28,7 persen dari generasi Z yang mengatakan tertarik menjadi anggota TNI.
Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf, Senin (4/10/2021), berpandangan, generasi baby boomers banyak yang tertarik atau ingin anaknya menjadi anggota TNI karena mereka melihat bahwa generasi di masa Orde Baru, TNI atau dulu disebut ABRI memiliki posisi strategis, baik secara politik maupun ekonomi.
Sebagai bagian dari politik, para petinggi ABRI menduduki berbagai jabatan, seperti kepala daerah dan menteri.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
”Di sisi lain, pebisnis dari kalangan militer sangat marak sehingga di era Orde Baru, militer menjadi kelas yang bergengsi karena keterlibatannya dalam dunia politik dan ekonomi. Karena itu, wajar jika responden berusia di atas 55 tahun punya ketertarikan atau ingin anaknya masuk ABRI,” kata Al Araf.
Alat Pertahanan Negara