Menurut Susaningtyas, banyaknya generasi Z yang tidak tertarik menjadi anggota TNI bisa menimbulkan kekhawatiran.
Terlebih, tuntutan atau tantangan ke depan di bidang militer juga semakin bertambah berat sehingga memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Untuk menarik anak-anak muda, khususnya mereka dari generasi Z, Susaningtyas berharap agar TNI mulai menyesuaikan metode pendidikan yang selama ini digunakan dengan mengikuti perkembangan zaman.
Perubahan tersebut tidak perlu mengubah substansi, tetapi pada akhirnya dapat menjangkau gen Z yang sudah akrab dengan perkembangan teknologi.
Hal itu sebenarnya telah disadari pucuk-pucuk pimpinan di TNI.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Gubernur Akademi Angkatan Laut, Mayor Jenderal (Mar) Nur Alamsyah, mengatakan, cara berpikir dan bertindak para taruna gen Z berbeda dari para pendidiknya.
Kefasihan mereka pada teknologi sejalan dengan perang di masa depan yang dalam operasinya lebih padat teknologi yang nantinya akan berpengaruh pada saat pengambilan keputusan yang kompleks (Kompas, 4/10/2021).
Perkembangan TNI, yang dulu bernama ABRI, tidak terlepas dari setiap generasi yang tumbuh di zamannya.