WahanaNews.co | Ancaman peretasan pada instansi pemerintah dimungkinkan belum berakhir setelah peretasan pada situs milik Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN.
Potensi diterobos peretas pun besar menyusul buruknya tata kelola pengamanan sistem.
Baca Juga:
Kasus Judol, Budi Arie Jadi Korban Pengkhianatan Pegawai Komdigi
Pengamanan sistem di sejumlah instansi justru diserahkan kepada pihak lain.
Adapun BSSN berdalih terbentur regulasi dan ketersediaan anggaran untuk menangkal serangan peretas.
Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan, saat dihubungi pada Selasa (26/10/2021), mengatakan, tim internal BSSN masih menelusuri pelaku peretasan situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) BSSN.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Untuk sementara, serangan diduga dari peretas di Brasil seperti pesan yang disampaikan peretas saat mengubah halaman muka atau defacement situs Pusmanas.
”BSSN terus fokus untuk mengevaluasi dan menguatkan sistem di internal,” tambahnya.
Direktur Operasi Keamanan Siber Nasional BSSN, Ferdinand Mahulette, menyampaikan, situs yang diretas tidak akan dipulihkan karena di dalamnya sudah tidak terdapat data penting lagi.