Saat
memimpin Surabaya dua periode, Tri Risma begitu lekat dengan gaya kepemimpinan
yang "meledak-ledak".
Peraih
322 aneka penghargaan dari berbagai institusi nasional dan internasional itu
sangat kesal dan mudah marah jika menemukan ketidakberesan.
Baca Juga:
Ini Sekolah Rakyat akan Dibuka di Sumut Tahun 2025
Emosinya
begitu memuncak dan jengkel jika menemukan adanya penyimpangan yang dilakukan
anak buahnya.
Sifat
mudah marahnya tidak ada hubungannya dengan elektabilitas dan popularitas,
alih-alih dengan bursa capres dan cawapres 2024.
Di luar
kedinasan, komunikasi ibu dua anak itu sangat cair dan mudah akrab dengan siapa
saja.
Baca Juga:
Menteri PU Tegaskan Komitmen Dukung Infrastruktur Sekolah Rakyat
Saat
meninjau kesiapan dapur umum yang dikelola kementerian sosial di Balai
Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat (Kompas.com, 13/07/2021), Tri Rismaharini
marah besar karena anak buahnya dianggap sangat lamban dalam penyiapan bahan
makanan untuk warga yang terdampak Covid.
Belum
lagi dengan temuannya yang lain, Risma masih melihat ada pegawai balai yang
asyik mengerjakan pekerjaan lain di ruang berpendingin udara.
Risma
bahkan mengancam pegawainya dimutasi ke Papua.