Diskursus tentang etika pada kendaraan swakemudi perlu dibahas supaya bisa menjadi lebih baik.
Mulai dari aspek hukum, moral, dampak sosial, hingga hak asasi manusia, tanpa memandang usia, etnis, agama, status sosial, atau lainnya.
Baca Juga:
Tesla Terpuruk! Nilai Merek Anjlok, Kalah dari Toyota dan Mercedes
Hal ini diperlukan untuk memberikan pendekatan masalah yang lebih mendalam, komprehensif dan tidak bias.
Aspek keselamatan (safety) merupakan hal yang paling krusial pada teknologi swakemudi.
Menurut David Strickland, Kepala NHTSA, lebih dari 37.000 nyawa melayang di jalan raya di AS pada tahun 2016.
Baca Juga:
Ternyata Elon Musk Bukan Pendiri, Begini Sejarah Tesla yang Sebenarnya
Kelalaian manusia (human error) merupakan penyebab 94 persen dari semua kecelakaan tersebut.
Kelalaian itu seperti mengebut, kelelahan, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan distracted driving (berkendara sambil telepon, chat, makan dan minum).
Dengan mengeluarkan aspek manusia dari proses mengemudi, kendaraan swakemudi diharapkan dapat secara signifikan mengurangi korban tewas dan terluka dalam kecelakaan.