Bonafiditas juga dimulai ketika tentara AS yang memimpin pasukan koalisi memenangi Perang Teluk pada 1993.
Secara tersamar sejak berakhirnya Perang Dingin, cukup banyak bukti yang menunjukkan AS secara perlahan dari belakang mulai unggul dalam ekonomi, perdagangan, dan militer dunia.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
Namun, melihat bagaimana AS meninggalkan Afghanistan yang terbengkalai, membiarkan kelompok Taliban kembali berkuasa, menimbulkan pertanyaan untuk apa perang terorisme ini sebenarnya?
Dibutuhkan waktu 10 tahun sejak Perang Afghanistan dimulai bagi militer AS mengeksekusi tokoh utama Al Qaeda, Osama Bin Laden, dalam Operasi Trisula Neptunus pada Mei 2011.
Operasi ini pun jauh dari medan perang Afghanistan, dilaksanakan pasukan khusus SEAL Team Six di Abottabad, Pakistan.
Baca Juga:
Min Aung Hlaing Tuduh Negara-Negara Dukung Konflik Myanmar dengan Pemasokan Senjata
Kita pun terpaku selama 20 tahun terakhir, dan tak bisa mendefinisikannya dengan kosakata yang cocok, menggambarkan apa sebenarnya yang terjadi.
Diam-diam, kita harus mengakui bahwa Osama bin Laden memang menang dalam perang suci melawan globalisme ini, mungkin tak secara militer setidaknya secara psikologis.
Kita pun mulai bertanya.