Setelah kelulusannya ia langsung mengikuti proses rekrutmen pegawai kejaksaan dan dinyatakan lolos sebagai bagian dari Korps Adhyaksa.
“Akhirnya saya lolos masuk Kejaksaan, waktu itu akhirnya ibu saya mendorong masuk Kejaksaan karena kalau menjadi pegawai negeri, perempuan lebih luwes lebih banyak luang waktu untuk keluarga,” ungkapnya.
Baca Juga:
Jaksa Agung Mutasi 73 Pejabat, di Antaranya 17 Kajati
Penugasan awalnya dimulai sebagai tenaga administrasi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan sebelum pada 1999 ia diangkat menjadi jaksa dan ditempatkan di Kejaksaan Negeri Bekasi.
Penugasan itu hanya berlangsung sekitar satu bulan sebelum ia ditarik ke Kejaksaan Agung untuk bertugas sebagai jaksa pada staf khusus Jaksa Agung.
“Jadi membantu Jaksa Agung yang pada waktu itu zamannya Pak Marzuki Darusman dan Pak MA Rahman,” jelasnya saat mengenang periode dinas tersebut.
Baca Juga:
Rotasi Besar, Jaksa Agung Teken Mutasi 73 Pejabat Termasuk 17 Kajati
Pada awal 2002 hingga 2005 ia kembali ditugaskan sebagai Kasubsi Ekonomi Moneter Divisi Intelijen di Kejaksaan Negeri Bekasi yang memperluas pengalamannya dalam isu-isu strategis.
Sambil mengemban tugas ia melanjutkan pendidikan S2 jurusan Pidana Internasional di Universitas Padjadjaran hingga lulus dengan predikat cum laude pada 2007.
Jika masa tugasnya di KPK berakhir ia menyatakan akan sepenuhnya mengikuti arahan pimpinan apakah tetap di KPK atau kembali ke Kejaksaan Agung.