Belakangan, diduga kebocoran data ini menimpa pengguna dalam jumlah yang lebih besar, sebanyak 91 juta pengguna.
Tak lama setelah mengetahui kejadian tersebut, Tokopedia memberi notifikasi pada semua pengguna mereka, sambil memulai penyelidikan dan memastikan akun dan transaksi di platform tersebut tetap aman.
Baca Juga:
Transfer Data Indonesia-AS Dikritik: UU PDP Lebih Kuat, Tapi AS Lebih Tegas Menindak
13 Juta Data Pengguna Bukalapak Bocor
Bukalapak kembali diretas, namun hal itu dibantah oleh platform perdagangan online tersebut.
Baca Juga:
Ribuan Data Konsumen Ninja Xpress Dicuri, Pelaku Kirim Paket Palsu Berisi Sampah
Bukalapak mengatakan, keamanan data pengguna menjadi prioritas, dan selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna, serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan.
Tautan yang beredar, menurut Bukalapak, adalah informasi dari kejadian tahun lalu.
Pada peretasan 2019 lalu, Bukalapak menyatakan sudah menemukan sumber peretasan dan menghentikan akses tersebut.