Dengan susah payah, Satria mengucapkan, “Dirgahayu Republik Indonesia. Mudah-mudahan rakyat semakin sejahtera, tercipta lapangan kerja yang banyak untuk kesejahteraan rakyat. Sekali merdeka tetap merdeka.”
Pesan itu dikirim melalui WhatsApp kepada Ruslan Buton sebelum komunikasi terputus.
Baca Juga:
Serangan Rudal Rusia di Kropivnitsky Tewaskan Puluhan Tentara Bayaran Asing
Satria sempat menulis, “Saya dievakuasi mundur sekarang komandan, tetapi lagi transit di titik poin lain karena drone dan artileri Ukraina sedang maksimal kerja. Saya harus jalan 10 kilometer lagi ke titik aman komandan.”
Setelah itu tidak ada lagi balasan dari Satria.
Sementara itu, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menegaskan pihaknya tidak bertanggung jawab atas nasib Satria.
Baca Juga:
Gaji Rp39 Juta Tak Sebanding, Eks Marinir RI Mohon Ampun Lantaran Gabung Perang Rusia
Menurutnya, keputusan menjadi tentara bayaran adalah murni pilihan pribadi.
“Kedubes Rusia tidak pernah merekrut personel Angkatan Bersenjata Rusia. Jika Satria Kumbara melanggar undang-undang Indonesia, itu tanggung jawabnya sendiri,” tegas Tolchenov, Rabu (20/8/2025).
Moskow bahkan mengaku tidak memiliki informasi apa pun tentang Satria Arta Kumbara dan baru mengetahuinya dari pemberitaan di Indonesia.