Sambil menyumpah Dace menembus badai salju untuk mengambil uang dan mobilnya.
Waktu muncul lagi bersama Helen, istrinya, perempuan itu bibirnya sudah membiru.
Baca Juga:
Tingkatkan Literasi, Kepenghuluan Bahtera Makmur Ajak Warga ke Perpustakaan
Namun, untuk membayar, uang yang dilemparkannya segepok.
Padahal, adegan pemerasan tadi memancing emosi karena Dace mengaku uangnya pas-pasan.
Rupanya kedua orang ini baru saja merampok bank, dan laras revolver tertuju kepada Sy, yang kemudian diikat di kursi.
Baca Juga:
Perkuat Literasi, Dr Icol Dianto Sumbangkan Buku Untuk Perpustakaan UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary
Jika Sy tidak memeras, dan uang pas-pasan Dace cukup, mereka tentu sudah melaju ke bandara, tempat pilot komplotannya menunggu dengan helikopter.
Sekarang tiada jaminan Sy tak lapor polisi meski tempatnya terpencil.
Mereka akan pergi tanpa membayar, dan tahu bahwa setelah api di tungku mati, Sy bisa mati kedinginan di daerah pegunungan itu.