Ternyata ini membuatnya tewas di antara semak.
Nyonya Lattimer mengangkatnya ke bagasi sebagai Linda, dengan ucapan, ”Tidurlah baik-baik.”
Baca Juga:
Tingkatkan Literasi, Kepenghuluan Bahtera Makmur Ajak Warga ke Perpustakaan
Saat mobilnya kembali melewati sekolah Joan, banyak mobil polisi di depannya.
”Pasti ada anak hilang, untung bukan Linda,” pikirnya.
Rupanya Nyonya Lattimer mengalami trauma dari kecelakaan yang merenggut nyawa suami dan anaknya, yang berkembang menjadi gejala penyangkalan dan amnesia.
Baca Juga:
Perkuat Literasi, Dr Icol Dianto Sumbangkan Buku Untuk Perpustakaan UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary
Bahwa hal itu merenggut nyawa seorang anak lain menjadi ironi cerita ini.
Alih-alih menyayangi, yang terjadi adalah mencelakakan, tetapi puncak ironi baru terletak di akhir cerita --dan ini suatu siasat-- ketika penulis menunjukkan betapa Nyonya Lattimer tidak menyadarinya.
Demikianlah, yang disebut twist (pembalikan, pemutaran) di sini berlangsung dua kali.