Mata yang Terbuka
Baca Juga:
Sekolah Setinggi 6 Meter dari Kayu, Anak-anak Belajar di Bangunan Mirip Bedeng
Peristiwa demi peristiwa di Rimba menyadarkan
Butet satu hal penting: pendidikan harus sejalan dengan tantangan hidup.
Bagi anak-anak Rimba, tahapan usia mereka diisi
dengan mengenali daun-daun obat, belajar memanen madu, sebelum melatih
kemahiran berburu.
Di kampung-kampung tepi laut, tahapannya
mungkin lain lagi, karena tantangan hidupnya pun beda.
Baca Juga:
Mensos Gus Ipul Tinjau Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat di Bandar Lampung
Ini sebabnya, masyarakat adat kerap tak
berjodoh dengan sekolah formal.
Bagi Orang Rimba, misalnya. Sekolah formal
lebih terasa seperti "sekolah pergi".
Anak-anak tercabut dari akar identitasnya,
rontok kemampuannya bertahan hidup di belantara, sebelum akhirnya terbuai dengan
panji-panji kemewahan ala perkotaan --karier cemerlang, menimbun banyak harta--
dan tak lagi kembali ke hutan.