Mata yang Terbuka
Baca Juga:
Puan Desak Evaluasi Total SPMB 2025, Soroti Sistem Zonasi dan Digitalisasi
Peristiwa demi peristiwa di Rimba menyadarkan
Butet satu hal penting: pendidikan harus sejalan dengan tantangan hidup.
Bagi anak-anak Rimba, tahapan usia mereka diisi
dengan mengenali daun-daun obat, belajar memanen madu, sebelum melatih
kemahiran berburu.
Di kampung-kampung tepi laut, tahapannya
mungkin lain lagi, karena tantangan hidupnya pun beda.
Baca Juga:
Prabowo: Keberhasilan Bangsa Ditentukan oleh Pendidikan
Ini sebabnya, masyarakat adat kerap tak
berjodoh dengan sekolah formal.
Bagi Orang Rimba, misalnya. Sekolah formal
lebih terasa seperti "sekolah pergi".
Anak-anak tercabut dari akar identitasnya,
rontok kemampuannya bertahan hidup di belantara, sebelum akhirnya terbuai dengan
panji-panji kemewahan ala perkotaan --karier cemerlang, menimbun banyak harta--
dan tak lagi kembali ke hutan.