Butet memutuskan pamit dari kantor usai empat
tahun bekerja.
Ia merasa perlu berbuat lebih dari sebatas
menyusun rekomendasi kebijakan kepada pemerintah mengenai Orang Rimba.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Bila pemerintah tak mampu membuat sekolah yang
sesuai kebutuhan Orang Rimba, bukankah kita bisa menciptakannya sendiri?
Kalau tak ada yang bisa melindungi Orang Rimba
dari perambah hutan, mengapa tidak kita mampukan saja mereka melawan dan
melindungi diri sendiri?
Sokola Rimba kemudian lahir pada 2003, dibidani
oleh Butet dan empat koleganya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kisah jatuh-bangunnya belakangan difilmkan Riri
Riza dan Mira Lesmana lewatSokola Rimba (2013).
Di Sokola Rimba, ilmu baca-tulis-hitung bukan
bertujuan mengganti ilmu-ilmu adat yang sudah ada, melainkan sebagai ilmu
tambahan dari "luar" untuk menanggapi situasi dari "luar" Rimba pula.
Baca-tulis-hitung adalah gerbang awal bagi
pengetahuan-pengetahuan lain yang kelak memungkinkan Orang Rimba menjawab
masalah di luar hutan, semisal, membeli sesuatu di pasar atau bahkan mengusir
pencuri kayu.